Beranda | Artikel
Jawaban Tuduhan Bahwa Abu Hurairah Berbohong
Senin, 24 Maret 2014

Seseorang bertanya, “sungguh pelik. Abu Hurairah masuk Islam pada 7H. Dia mengatakan bahwa ia pernah shalat jamaah dengan sahabat Dzul Yadain. Tapi Dzul Yadain sudah wafat secara syahid dalam perang Badar 5 tahun sebelum Abu Hurairah masuk Islam. Hadits ini ada dalam Bukhari-Muslim. Ada penjelasan? Betulkah demikian ustadz?”

Pertanyaan khas syi’ah demikian sudah diulang-ulang tidak ada bosannya dan diikuti oleh orientalis barat dan islam liberal, dan sudah dijawab oleh para ‘ulama dari dulu sampai sekarang. Sebelum dijawab rinci sebenarnya kita bisa mengkritisi pertanyaan tersebut:

Mengapa Hanya Memakai Keterangan Sebagian Ulama?

Kisah Abu Hurairah dan Dzul Yadain ini jelas-jelas diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim, yang tidak diragukan lagi keshahihannya dan disepakati para ulama hadits. Bagaimana mungkin meragukannya hanya dengan informasi bahwa Dzul Yadain ini syahid pada perang Badar yang tidak disepakati kebenarannya oleh para ulama hadits? Apalagi sampai meragukan Abu Hurairah?

Siapa yang menyatakan informasi itu? Dalam pertanyaan di atas tidak disebutkan walaupun kami mengetahui bahwa itu dikatakan oleh Az-Zuhri, Ibnu Hibban, Ibnu Sa’ad dan Ibnu Abi Hatim. Kenapa hanya berpegang pada Az-Zuhri dan yang sefaham dengan meninggalkan ulama lain seperti Ibnu Abdil Barr, Ibnul Atsir, Al-Hafidz Ibnu Hajar dan yang lainnya yang tidak sefaham? Nampak sekali niat buruk orang-orang syi’ah ini, hanya menyampaikan statement yang sesuai hawa nafsunya.

Berikut ini rincian jawabannya.

Dzu Asy Syimalain Bukan Dzul Yadain

Pendapat bahwa Dzul Yadain ini syahid dalam perang badar adalah dinukil dari Az-Zuhri. Para ulama mengatakan bahwa Az-Zuhri melakukan kesalahan (wahm) dalam hal ini. Yang benar yang syahid dalam perang Badar adalah Dzu Asy-Syimalain bukan Dzul Yadain. Apalagi dalam riwayat Muslim disebut “berdirilah seseorang dari Bani Sulaim” di mana Dzul Yadain adalah dari Bani Sulaim sedang Dzu Asy-Syimalian bukan dari Bani Sulaim. An-Nawawi menyebutkan ada riwayat yang menyatakan bahwa Dzul Yadain ini adalah Khirbaq yang merupakan nama asli Dzul Yadain bukan Dzu Asy-Syimalain. Oleh karena itu para ulama mengatakan bahwa Az-Zuhri yang terlupa dan melakukan kesalahan sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abdil Barr. Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa para imam-imam hadits bersepakat bahwa az-Zuhri wahm (melakukan kesalahan) beliau juga menukil bahwa Al-Imam Syafi’i menyatakan Dzul Yadain bukan Dzu asy-Syimalain dalam Ikhtilaf al-Hadits. Al-Hafidz juga menukil perkataan para imam bahwa az-Zuhri melakukan idraj (memasukkan dan mencampur perkataannya dalam hadits) ketika mengatakan Dzu asy-Syimalain.

Sebenarnya Abu Hurairah tidak menyendiri dalam riwayat ini sebab Ath-Thabrani meriwayatkan dari sahabat yang lain yakni Muthir (Mu’jam Kabir ath-Thabrani no 4107 – Asy Syamilah) dan juga Ibnu ‘Umar (Sunan Ibnu Majah No 1203 — Asy Syamilah). At-Tirmidzi juga menyebutkan adanya riwayat dari Imran bin Hushain ( Sunan at-Tirmidzi no 365 – Asy Syamilah), Muslim juga menyebutkan riwayat Imran bin Hushain dalam Shahih Muslim no, 896 (Asy Syamilah).

  • Dzul Yadain nama aslinya adalah Khirbaq as-Sulami dari Bani Sulaim beliau hidup beberapa lama setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat.
  • Dzu asy-Syimalain adalah ‘Umair bin ‘Abdi ‘Amri, az-Zuhri mengatakan bahwa di al-Khuza’i. Syahid pada saat perang Badar.

Penjelasan lebih lanjut bisa dilihat di:

  • Fathul Bari Syarh al-Bukhari – Al-Hafidz Ibnu Hajar (4/245) Asy Syamilah
  • Al-Minhaj Syarh Muslim – an-Nawawi (2/346) Asy Syamilah

Biografi Dzul Yadain yang menyatakan bahwa Dzul Yadain bukan Dzu asy-Syimalain dapat dilihat di:

  • Usud al-Ghabah – Ibnu al-Atsir (1/345) Asy Syamilah
  • al-Isti’ab fii Ma’rifati al-Ashab – Ibnu Abdil Barr (1/141) Asy Syamilah
  • al-Ishabah fiii Ma’rifati ash-Shahabah – Ibnu Hajar ( 2/215) Asy Syamilah
  • Tahdzib al-Asma’ – an-Nawawi (1/250) Asy Syamilah
  • Ma’rifatu ash-Shahabah – Abu Nu’aim (2/1030) Asy Syamilah

Sedangkan biografi Dzu asy-Syimalain bersamaan pernyataan bahwa Dzu asy-Syimalain adalah Dzul Yadain dapat dilihat di:

  • al-Jarh wa at-Ta’dil – Ibnu Abi Hatim (3/447) Asy Syamilah
  • ath-Thabaqat al-Kubra – Ibnu Sa’ad (3/167) Asy Syamilah
  • ats-Tsiqaat – Ibnu Hibban (3/120) Asy Syamilah

Kesimpulan

Berdasarkan pada:

  • Keterengan para imam-imam hadits bahwa mereka bersepakat (kata Ibnu Hajar) az-Zuhri melakukan kesalahan.
  • Riwayat Muslim (No 897 – MS) yang menyatakan bahwa bahwa Dzul Yadain dari Bani Sulaim.
  • Biografi yang menyatakan bahwa Dzul Yadain tidak sama dengan Dzu asy-Syimalain.

Maka yang betul adalah dalam hadits Abu Hurairah adalah Dzul Yadain yang wafat beberapa lama setelah wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga Abu Hurairah memang betul-betul menyaksikan dan kejadian tersebut bahkan kejadian tersebut diriwayatkan juga dari Muthir, Ibnu ‘Umar dan ‘Imran bin Hushain.

Kalau seandainya betul-betul Dzul Yadain ini Dzu asy-Syimalain (padahal tidak), pernyataan Abu Hurairah “Kami shalat bersama Rasulullah ‘alaihi ash-shalatu wa as-salam …” makna “kami” bisa diartikan “shahabat” yang shalat bersama Rasulullah ‘alaihi ash-shalatu wa as-salam meskipun Abu Hurairah tidak ikut di dalamnya di mana sangat mungkin beliau tidak meriwayatkan langsung kejadian itu tapi dari shahabat yang lain. Akan tetapi sekali lagi yang betul adalah Dzul Yadain bukanlah Dzu asy-Syimalain.

Ini kesekian kalinya kami menjawab tuduhan orang syi’ah dan orientalis dan kaum Islam liberal yang sangat benci dengan Abu Hurairah dan juga Al-Bukhari. Hati-hati dengan segala syubhat dan keragu-raguan dari mereka. Gunakan kaidah dasar “tinggalkan yang kamu ragukan dan tetap berpegang pada yang tidak meragukan” dan “keyakinan tidak bisa dihilangkan dengan keragu-raguan”. Kami sudah membuktikan berkali-kali kebohongan mereka (syi’ah, orientalis dan islam liberal) setelah berdialog langsung serta membaca buku-buku mereka.

Allahu a’lam.

Penulis: Ustadz Noor Akhmad Setiawan, ST.,MT.,Ph.d

Artikel Muslim.Or.Id

🔍 Demi Masa Sesungguhnya Manusia Kerugian, Allahuma Labaik, Tata Cara Berdoa Dalam Islam, Zikir Selepas Solat Subuh


Artikel asli: https://muslim.or.id/20919-jawaban-tuduhan-bahwa-abu-hurairah-berbohong.html